Diabetes Mellitus Tipe 1
Paa penderita diabetes mellitus tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika sel-sel beta pancreas emproduksi insulin terlalu sedikit atau bahkan tidak memproduksi sama sekali. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahunan bahkan termasuk pada usia anak-anak.
Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dicegh karena penyebabnya bukan dari pola makan yang tidak sehat melainkan karena adanya kesalahan reaksi autoimun yang menghancurkan sel beta pancreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Diet dan olahraga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita tipe ini, terutama pada tahap awal.
Dimana penderita dirawat dengan menyuntikkan insulin dan dianjurkan untuk melakukan diet khusus diabetes serta melakukan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. 5-10% dari penderita diabetes menderita diabetes tipe 1.
Diabetes Mellitus Tipe 2
Diabetes Mellitus tipe 2 dikenal sebagai diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin. Diabetes tipe 2 ini berkembang ketika tubuh masih mampu menghasilkan insulin tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya atau bisa juga disebabkan karena insulin yang dihasilkan mengalami resistensi inslin dimana insulin tidak bekerja secara maksimal.
Skitar 90-95% penderita diabetes termasuk dalam tipe diabetes 2. Penderita dirawat dengan mengatur pola makan, latiha dan menyuntikkan insulin untuk mencapai kadar gula dan tekanan darah yang senormal mungkin.
Gestasional Diabetes Mellitus
Gestasional diabetes mellitus (GDM) diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormone insulin yang tidak cukup, seperti tipe 2 di beberapa kesaksian. Biasanya terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan. GDM kemungkinan dapat merusakn kesehatan janin atau kesehatan ibu, dan sekita 20-50% wanita penderita GDM bertahan hidup.
GDM terjadi di sektar 2-5% dari seua kehamilan. GDM bersifat temprer dan bisa menyebabkan permasalahn dengan kehamilan, termasuk macrosomia (kelahiran yang tinggi menimbang), janin mengalami kecacatan dan menderita penyakit jantung sejak lahir. Penderita memerlukan pengawasan secara media sepanjang kehamilan.
Gejala Diabetes Mellitus
> Gejala awal diabetes mellitus biasa disebut dengan 3P yakni :
- Poliura (banyak kencing)
Hal ini terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air. Sehingga uron menjadi banyak. Maka para penderita diabetes mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal (poliura).
- Polidopsi (banyak minum)
Karena seirng buan air kecilm para pasien diabetes (diabetesein) akan banyak minum (polidopsi). LKrena demikianlah kita sering mendapati para diabetesein mengalami keluhan lemas, banyak makan (polifagi).
- Polifagi (banyak makan)
Seorang diabetesein yang baru makan akan mengalami ketidakcukupan hormone insulin unuk memasukkan gukosa ke dalam sel. Hal ini akan menyebabkan tubuh akans elalu merasa kelaparan, seingga tubuh sering terasa lemah. Kompensasinya seorang diabeesein akan makan lebih banyak lagi.
> Gejala Lanjutan Diabetes Mellitus
Di bawah ini merupakan gejala-gejala lanjutan jika seseorang terkena penyakit diabetes mellitus :
- Berat Badan Berkurang
Ketika proses sekresi pancreas kurang mencukup jumalh hormone untuk mengubh gula menjadi tenaga, tubuh akan menggunakan simapanan lemak dan protein yang ada. Pengurasan simpanan lemak dan protein di tubuh ini menyebaban berkurangnya berat badan.
- Penglihatan Menjadi Kabur
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan perubahan pada lensa mata. Sehingga penglihatan kabur walaupun baru saja mengganti kacamata.
- Cepat Lelah
Karena gula di dalam darah tidak dapat dibubah menjadi tenaga sel-sel tubuh maka badan cepat merasa lelah, kirang bertenaga dan mengantuk.
- Gatal di Daerah Kemaluan
Indeksi jamur di sekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal terutama pada wanita.
- Luka Sulit Sembuh
Pada diabetesein, terjdi penurunan daya tahan tubuuh terhadap infeksi. Sehingga bila timbul luka akan sulit sembuh. Tidak menutup kemungkinan jika terjadi infeksi berat di daerah kaki, akan berpotensi untuk diamputasi hingga kecacatan permanen.
> Gejala Kronis Diabetes Mellitus
Berikut ini merupakan gejala kronis jika seserang terkena penyakit Diabetes Mellitus :
- Impoten/Disfungsi Ereksi dan Kesemutan di Kaki
Diabetes mampu merusak jaringa saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun kaki, sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan di kaki.
- Kerusakan Ginjal
- Gangren (Infeksi berat pada kaki hingga membusuk)
- Kebutaan
- Serangan stroke
- Serangan jantung coroner
- Kematian mendadak
Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal. Lakukan pemeriksaan dini pada tubu, tidak perlu menunggu hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien dapat menanggulangi Diabetes Mellitus dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar