Gula Darah Tinggi - Penyakit diabetes mellitus (DM) yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya kian meningkat. Kini jumlah pendrita diabetes di Indonesia semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun ternyata juga diserang penyakit gula.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 tercatat hamper 200 juta orang di dunia menderita diabetes an diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita bisa mencapai sekitar 330 jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO pada than 2003 tercatat lbih dari 13 juta penderita diabetes, dari jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 20 juta penderita pada tahun 2030.
Peningkatan prevalensi DM menunjukkan pentingnya upay pencegahan. DM timbul karena faktor keturunan dan perilaku. Dapat dikatakan bahwa faktor keturunan itu berjalan lambat,s edangkan pandemi DM saat ini merupakan cerminan perubahan gaya hidup.
Faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat di ubah, tetapi faktor lingkungan yang berkaitan dengan gaya hidup seperti kurang berolahraga dan asupan nutrisi yang berlebihan serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diperbaiki.
Tidak diragukan bahwa nutrisi merupakan faktor yang penting untuk timbulnya DM tipe 2. Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevalensi DM.
Anjuran Gizi Seimbang untuk Pencegahan Diabetes
Berikut ini adalah beberapa anjuran gizi yang seimbang yang ada kaitannya dengan pencegahan diabetes.
- Makanlah Aneka Ragam Makanan
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu menbuat seseorang untuk hidup sehat dan produktif.
Oleh karena itu setiap orang termasuk penyandang DM perlu mengonsumsi aneka ragam makanan. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Sumber zat tenaga antara lin beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak, margarin dan santan yang mengandung banyak lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan seumber tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Sumber zat pembangunan. Makanan sumber zat pembangunan yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta hasil olahannya seperti keju. Zat pembangunan berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi oragn-organ tubuh. Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi harus berasal dari makanan sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur. Setiap kali makan, baik makan siang maupun makan malam sebaiknya hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.
- Makanan untuk Memenuhi Kecukupan energi
Agar dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga dan kegiatan lain, setiap orang perlu makan makanan yang cukup energy, tidak kekurangan dan tidak berlebihan.
Kecukupan energy ditandai dengan berat badan yng normal. Oleh karena itu, capai dan pertahankan berat badan yang normal.
Kelebihan gizi terutama makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menimbulkan kegemukan yang berujung timbulnya DM. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan sedang pada orang gemuk dan kemudian dipertahankan dapat menurunkan resiko timbulnya DM tipe 2.
Mempertahankan berat badan normal/ideal sesuai dengan umur dan tinggi badan diperlukan untuk pencefahan DM. Peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi makan adalah cara terbaik untuk penurunan berat badan.
Kebutuhan energy seseorang bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan penyakit dan pengobatannya.
- Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat
Sebagian dari kebutuhan energy (pilihan karbohidrat kompleks dan serat, batasi karbohidrat sederhana yang refined).
Terdapat 3 kelompok karbohidrat yaitu kmpleks, serderhana dan serat.
- Karbohidrat kompleks (tepung-tepungan). Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang), sagu dan lain-lain. Makanan tersebut mengandung zat gizi lain selain karbohidrat. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana sehingga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks orang tidak segera lapar.
- Karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana alamiah terdapat pada buah, sayurn dan susu. Bahan makanan tersebut selain mengandung karbohidrat, mengandung zat gizi lain yang sangat bermanfaat. Karbohidrat sederhana yang diproses seperti gula, madu, selai, dan lain lain langsung diserap dan digunakan tubuh sebagai energy sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. Gula tidak mengandung zat gizi lin, hanya karbohidrat. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengurangi peluang terpenuhinya zat gizi lain. Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara asupan gula dengan timbulnya DM tipe 2. Namun demikian,maknan dengan kandungan gula tinggi sering juga mengandung lemak yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan kegemukan.
- Serat. Sayur dan buah serat adalah bagian karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Kelompok ini banyak terdapat pada buah, sayuran, padi-padian dn produk sereal. Susu, daging dan lemak tidak mengandung serat. Serat terdiri dari 2 jenis yaitu serat larut (pembentuk gel) seperti pectin dan guargum serta serat tidak larut seperti selulose dan bran. Kedua jenis serat ini banyak terdapat pada padi-padian, kacang-kacangan, tempe, sayuran serta buah.
Makan cukup serat memberikan keuntungan sebagai berikut :
- Perasaan kenyang dan puas yang membantu mengendalikan nafsu makan dan penurunan berat.
- Makanan tinggi serat biasanya rendah kalori.
- Membantu buang air secara teratur.
- Menurunkan kadar lemak darah yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung yaitu kolesterol dan trigliserida darah.
- Batasi Lemak, Minyak dan Santan Sampai 1/4 Kecukupan Energi
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk memenuhi kebutuhan ebergi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya makanan.
Bagi kebanyakan penduduk Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan konsumsi lemak/minyak masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan, sedangkan konsumsi lemak pada penduduk perkotaan sudah perlu diwaspadai karena cenderung berlebihan.
Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung coroner. Membiasakan makan ikan dapat mengurangi resiko menderita penyakit jantung coroner karena lemak ikan mengandung asam lemak omega-3.
Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dapat menurunkan resiko DM. Beberapa contoh sumber asupan lemak jenuh adalah makanan yang dimasak dengan banyak minyak ikan, mentega ataupun santan, lemak hewan, susu penuh dan cream.
- Gunakan Garam Beryodium
Konsumsi natrium dalam garam dapur (ntarium klorida) yang berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi. Anjuran asupan natrium untuk penduduk biasanya tidak lebih dari 3000 mg per hari yaitu kira-kira 1 sendok teh yang dgunakan untuk memasak.
- Berikan ASI saja pada Bayi Minimal Sampai Umur 4 Bulan
ASI adalah makan terbaik untuk bayi. Pada usia 0-4 bulan, bayi cukup diberi ASI Ekslusif karena ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat.
Kurang gizi selama awal kehidupan atau bahkan saat di dalam kandungan juga memainkan peranan penting pada timbulnya SM tipe 2 di kemudian hari setelah dewasa melalui mekanisme resistensi nsulin.
- Lakukan Kegiatan Fisik dan Olahraga Secara Teratur
Kegiatan fisik dan olahraga bermanfaat bagi setiap orang karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
Olahraga harus dilakukan secara teratur. Macam dan takaran olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Apabila pekerjaan sehari-hari seseorang kurang memungkinkan gerak fisik, upayakan berolahraga secra teratir atau melakukan kegiatan lain yang setara.
Kegiatan lain yang bsia dilakukan seperti membiasakan diri naik tangga 2-6 lantai secara bertahap dan teratur, walaupun ditempa itu tersedia lift. Kurang gerak atau hidup santai merupakan faktor pencetus diabetes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar